Budidaya Tanaman Singkong yang Super Gampang
Siapa yang tidak mengenal singkong? Makanan khas Indonesia yang murah meriah, tapi bisa diolah menjadi apa saja. Proses penanaman yang mudah membuat banyak orang tertarik untuk membudidayakannya. Adakah yang pernah menanam sendiri di lahan pekarangan, tegal, atau sawah? Dunia industri saja sangat bergantung dengan pasokan petani singkong loh, mau tahu manfaat budidaya tanaman singkong apa saja sih
Masa panen petani singkong yang belum dikelola dengan baik sehingga menyebabkan pasokan tidak teratur dan mengakibatkan harga fluktuasi tinggi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap produktivitas industri yang menggunakan singkong sebagai bahan dasar. Oleh karena itu para pelaku usaha sebaiknya juga melakukan budidaya singkong sendiri, selain bermitra dengan para petani, atau suplier singkong.
Baca juga : Hidroponik Lahan Bisnis Petani Millenial
Selain cara budidaya tanaman singkong yang cukup mudah, pemanfaatan tanaman singkong juga sangat lengkap. Semua bagian dari tanaman ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Bagian umbi untuk sumber makanan pokok, daunnya untuk dijadikan sayur yang lezat, serta batangnya dapat dijadikan kayu bakar atau sebagai bibit budidaya tanaman singkong kembali.
Lahan yang Cocok untuk Menanam Singkong
Singkong dapat ditanam di lahan dengan kondisi-kondisi sebagai berikut:
- Tempat penanaman berada di ketinggian 10 sampai 1.500 mdpl.
- Jenis tanah yang bisa ditanami yakni jenis podsolik merah kuning, mediteran, grumosol, andosol, atau aluvial latosol.
- Struktur tanah gembur dan banyak bahan organik (subur).
- Kadar pH tanah berkisar antara 4,5 sampai 8,0.
- Memiliki iklim tropis dengan curah hujan 1.500 sampai 2.500 mm per tahun.
- Suhu udara tidak lebih rendah dari 10 derajat Celcius, dan tingkat kelembaban udara sekitar 60 persen sampai 65 persen.
- Lahan disinari matahari setidaknya selama 10 jam dalam sehari.
Cara Budidaya Tanaman Singkong
Berikut ini cara budidaya tanaman singkong yang perlu dilakukan sekaligus cara pembasmian hamanya.
1. Menyiapkan Bibit
Cara budidaya tanaman singkong yang pertama adalah dengan menyiapkan bibit berupa stek batang bagian bawah sampai tengah.
Bibit yang dipilih ini berasal dari tanaman induk yang berumur 10 sampai 12 bulan, dengan diameter sekitar 2,5 cm. Pastikan bahwa tanaman induk belum ditumbuhi tunas-tunas baru. Jumlah bibit yang akan ditanam harus disesuaikan dengan luas area lahan.
2. Menyiapkan Media Tanam
Siapkan media tanam dengan mengukur kadar pH tanah menggunakan kertas lakmus, pH meter, dan cairan pH tester. Jangan lupa untuk mengecek kandungan bahan organik, dan unsur hara tanah tersebut.
Cara budidaya tanaman singkong selanjutnya yakni membersihkan lahan dari gulma, pembajakan tanah, lalu bentuk bedengan tanah.
Jika tanah sudah selesai digarap, taburkan kapur kalsit atau kaptan (CaCO3) dengan dosis 1 sampai 2,5 ton per ha. Fungsi pengapuran sendiri adalah untuk menaikkan kadar pH pada tanah yang asam atau tanah gambut.
3. Menanam Bibit
Bibit sudah ada, tanah pun sudah siap. Maka ini cara budidaya tanaman singkong lanjutannya, yakni menanam bibit. Caranya, runcingkan ujung bawah stek batang, lalu tanam dengan kedalaman 5 sampai 10 cm. Untuk tanah yang berair atau lembab, stek batang cukup ditancapkan tidak terlalu dalam.
4. Melakukan Pemeliharaan
Cara budidaya tanaman singkong yang satu ini terdiri dari beberapa tahap berikut ini:
Penyulaman
Yang pertama, lakukan pengecekan pada bibit stek batang yang mati atau tumbuh tidak normal. Cabut bibit yang gagal, lalu ganti dengan sisa bibit yang ada.
Selain dicabut, bibit gagal itu juga dapat disulam dengan bibit sulaman pada pagi atau sore hari. Waktu penyulaman yang tepat adalah saat minggu pertama atau minggu kedua setelah menanaman bibit awal.
Pencabutan Gulma
Segala jenis rumput liar atau gulma harus dicabut untuk menjaga budidaya tanaman singkong tetap berjalan baik.
Penggemburan Tanah
Tanah yang sebelumnya sudah digemburkan sebelum penanaman bibit, pasti sudah mengalami perubahan setelahnya. Oleh karena itu, pantau kondisi tanah dan jaga kualitasnya dengan penggemburan tanah yang bisa kamu lakukan di hari yang sama dengan waktu mencabuti gulma.
Pemangkasan Tunas
Tanaman singkong yang mempunyai 2 sampai 3 cabang harus dipangkas. Selain agar tunas tidak tumbuh terlalu besar dan memakan tempat, fungsi pemangkasan juga berguna untuk dijadikan bibit simpanan di masa penanaman selanjutnya. Jadi, bibit tak perlu kamu beli lagi.
Pemupukan
Jenis pupuk yang dipakai pada cara budidaya tanaman singkong adalah pupuk urea, pupuk TSP dan pupuk KCI. Pemberian pupuk dilakukan saat masa tanam 2 sampai 3 bulan, dengan perbandingan N:P:K = 1/3: 1: 1/3.
Sedangkan di masa tanam selanjutnya hingga sebelum panen, pupuk diberikan dengan perbandingan 2/3: 0: 2/3.
Penyiraman
Di dalam cara budidaya tanaman singkong, kondisi tanah harus dalam tingkat kelembaban yang pas. Tidak terlalu kering, namun juga tidak terlalu becek. Pada masa tanam awal hingga 5 bulan, kondisi tanah harus selalu lembab.
Selanjutnya, cara penyiraman tanaman singkong yang baik yakni pengairan dengan sistem genangan yang dilakukan dua minggu sekali. Jadi, jangan siram langsung air di atas tanaman singkong, ya.
Penyemprotan Pestisida
Penggunaan pestisida pada cara budidaya tanaman singkong hanya perlu dilakukan secukupnya, sesuai dengan jenis penyakit tanaman yang diidap. Misalnya bercak daun karena bakteri, layu daun karena bakteri, bercak daun berwarna cokelat, atau bercak daun konsentris.
Perlu diketahui, penggunaan pestisida secara berlebihan akan membuat organisme yang baik untuk pertumbuhan tanaman juga ikut mati. Penyemprotan dilakukan pagi hari (setelah embun hilang) atau di sore hari.
5. Membasmi Hama
Jenis hama yang biasa ditemukan pada cara budidaya tanaman singkong adalah hama uret dan tungau merah. Hama uret berada di dalam akar tanaman singkong, yang kemudian membuat akar batang dan umbi rusak sehingga tanaman mati sebelum masa panen. Untuk mengatasinya, bersihkan sisa bahan organic saat awal masa tanam. Atau, kita juga bisa mencampur cairan insektisida (sevin) pada saat tahap pengolahan tanah (sebelum bibit ditanam).
Sedangkan hama tungau merah menyerang permukaan bawah daun sehingga membuat daun menjadi kering. Untuk mencegah datangnya hama ini, pilihlah bibit awal yang berkualitas yang toleran terhadap tungau merah. Serta semprotkan air dalam jumlah yang banyak.
6. Memanen
Cara budidaya tanaman singkong yang telah diterapkan selama 6 sampai 12 bulan masa tanam dapat dipanen. Untuk varietas singkong genjah, maka tanaman bisa dipanen saat umur 6 sampai 8 bulan. Sedangkan untuk varietas singkong dalam bisa dipanen saat mencapai usia 9 hingga 12 bulan.
Cara panen hanya dengan mencabut batang beserta umbi singkong dengan cangkul atau garpu tanah. Sortir umbi singkong antara yang berwarna bersih dan segar, dengan yang cacat atau memiliki bercak hitam.
Sumber : Vera Khairifah, 16 Juli 2020