[ Cerbung ] Ibu, Temani Aku Sekolah

Andai Ibu menemaniku di Sekolah

Hari ini, Ratu malas bangun pagi. Berkali-kali Ibu membangunkan tetapi Ratu masih mengantuk dan terus tertidur lagi.

“Ma, titip bangunkan Ratu, ya. Ini kan Senin, Ratu harus sekolah.”
Ibu meminta tolong pada Nenek sambil berpamitan pergi ke kantor.

“Iya, Nak. Jangan lupa bawa bekalnya. Itu sudah disiapkan di meja.”

Setiap pagi, Nenek memang membantu Ibu di dapur. Jadi, sambil menyiapkan sarapan, biasanya Nenek juga membantu Ibu menyiapkan bekal makan siang untuk Ibu dan Ayah.

“Iya, Ma. Saya sekalian pamit pergi. Assalamualaikum,” jawab Ibu sambil tergesa-gesa karena Ayah sudah menunggu di mobil, tanda sudah harus segera berangkat.

“Waalaikumsalam,” jawab Nenek sambil segera menuju kamar Ratu.
“Ratu, ayo bangun, Nak.” Awalnya Nenek hanya memanggil dari pintu. Tapi Ratu tidak bergeming.



 

Kali ini, Nenek mendekat dan duduk di samping Ratu. Sambil mengusap-usap tubuh dan kepala Ratu, Nenek berusaha membangunkannya lagi.

“Ratu, Sayang, ayo bangun, Nak. Hari ini kan harus sekolah. Nanti, Nenek tunggu deh, sampai kamu pulang.”

Nenek mencoba merayu dan menawarkan diri untuk menunggu Ratu selama belajar di sekolah. Ratu paling suka kalau ada yang menunggu selama pelajaran di sekolah, sama seperti teman-temannya yang lain. Rini dan Ria bahkan selalu ditunggui ibu mereka.

Ratu segera membalikkan badan dan membuka matanya.
“Benar, Nek?” Matanya berbinar-binar seperti sudah tidak mengantuk lagi.

“Hemmm … Ratuuu … kamu sudah bangun dari tadi ya, Nak?” Nenek tersenyum dengan perilaku cucu kesayangannya.

“Iya, Nek. Maaf, ya. Habisnya Ratu sebal sama Ibu. Enggak pernah mau nunggu Ratu di sekolah.”

“Ibu Ratu kan harus bekerja, berbeda dengan ibu teman-teman Ratu yang tidak bekerja dan selalu ada di rumah.”

“Lagipula, kan ada Nenek. Sesekali Nenek kan temani kamu.”

“Iya, sih Nek, tetapi aku juga sesekali ingin diantar dan ditunggui Ibu.”

“Ya sudah, nanti Nenek bilang sama Ibu. Hari ini ke sekolah sama Nenek dulu. Kamu kan anak pintar.”

“Anak pintar selalu patuh pada orang tua”, Ratu melanjutkan ucapan Nenek sambil segera bangkit untuk bersiap-siap mandi.

“Hari ini, enggak apa-apa deh, masih Nenek yang mengantar. Siapa tahu, besok atau lusa ganti diantar Ibu“, pikir Ratu yang masih berharap bisa diantar Ibu ke sekolah.

Editor : Reni Wulandari

[Cerbung] Ibu, Aku Ingin Dipeluk

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *