[Cerpen] Cerita Kanaya, Teman Baru

2. Teman Baru

Hari ini, Kanaya pergi les. Meskipun belum masuk sekolah formal, Kanaya sudah belajar di tempat kursus.

“Bunda, Naya udah siap, nih!” celetuk bocah berambut ikal sebahu itu. Dia berdiri di pintu kamar dengan pose mirip fotomodel.

Bunda Ria lalu mengambil sisir di atas meja. Kanaya mengikuti bundanya ke kamar, lalu berdiri di depan kaca.

“Rambutnya Bunda iket dua, ya, Nay,” kata bunda mulai menyisir rambut ikal Kanaya.

“Siap, Bunda,” jawab Kanaya sambil tersenyum manis.

Setelah rambut Kanaya diikat dua, Bunda mempersiapkan tas dan botol air minum. Tidak berselang lama, mobil jemputan pun datang.

“Bun, Naya pergi les dulu, ya,” pamit Kanaya kepada Bunda Ria.

“Baik-baik belajarnya, ya, Nay. Perhatiin Miss Fira, ya,” ucap bunda berpesan pada anak perempuan berkulit sawo matang itu.

Kanaya mengangguk. Kemudian, Kanaya naik ke atas mobil. Mobil pun melaju menuju tempat kursus bahasa Inggris, EF.

***

Teman Baru itu Bernama Araska

 

Hello kids, how are you?” Miss Fira, guru bahasa Inggris Kanaya, menyapa anak-anak dengan tersenyum.

“I am fine, Miss Fira,” jawab Kanaya serentak dengan empat orang teman lainnya, yaitu Claine, Ayra, Adara, dan satu orang anak perempuan berambut pendek.

Okay. Let me introduce our new friend. This is Araska. Say hi, Araska,” kata Miss Fira memberitahukan nama teman baru di kelas Small Star.

Hi! My name is Araska,” sapa Araska tersenyum pada teman-teman cilik lainnya, termasuk Kanaya.

Hi, Araska. How are you?” serentak anak-anak bertanya kabar.

I’m fine,” jawab Araska semringah.

Kemudian, kelas pun segera dimulai. Kelima anak-anak memperhatikan penjelasan Miss Fira. Mereka belajar bahasa Inggris sambil bermain games.

Akhirnya, kelas Small Star selesai belajar. Kanaya menunggu Bunda Ria untuk menjemput. Kanaya melihat Araska duduk di kursi kelas sendirian. Dia pun menghampiri.

“Araska,” sapa Kanaya tersenyum.

“Naya,” balas Araska juga dengan senyuman sopan.

“Kamu lagi nungguin siapa?” tanya Kanaya ikut duduk di kursi sebelah Araska.

“Nungguin Pak Tio, sopir aku,” jawab Araska.

“Ooh, gitu. Kok, bukan mama kamu yang jemput?” tanya Kanaya lagi.

“Mami kerja sampe malam, Nay. Papi lagi di Jakarta. Jadi, yang jemput Pak Tio.” Araskan menjelaskan pada Kanaya tentang orang tuanya.

“Kalau aku dijemput bunda. Terus, nanti kita jajan bakso dan nugget,” tutur Kanaya juga ikut bercerita.

“Wih! pasti asyik, Nay. Aku pengin juga, deh, tapi ….” Wajah Araska tiba-tiba berubah menjadi sendu.

Kanaya menjadi bingung.

“Mami melarang aku jajan sembarangan,. Kalau jajan sembarangan bisa sakit perut dan cacingan,” ujar Araska dengan ekspresi sedih.

“Enggak, kok. Aku jajan sama Bunda di tempat yang bersih. Makanannya juga pake kotak,” jawab Kanaya memberitahu.

Araska yang tadinya sedih, tiba-tiba menjadi semangat. “Oh, ya? Aku mau cicip juga, boleh?” tanya Araska.

“Kamu mau?” Kanaya bertanya lagi.
Araska mengangguk cepat.

“Oke, deh. Nanti aku bawain kalau les, ya. Enak, lo!” jawab Kanaya membuat Araska menjadi tidak sabar menunggu hari berikutnya datang les.

Tak lama kemudian ….

“Kanaya, itu bundanya udah datang, ya. Araska juga, jemputannya sudah di depan. Yuk!” Miss Tirta, pendamping kelas Small Star, mengajak keluar.

Keduanya berjalan ke arah pintu, kemudian tos sebelum berpisah.

Bye, Kanaya. Jangan lupa bawain bakso sama nugget, ya,” ucap Araska setelah masuk ke mobilnya.

Okay, Araska. Bye,” jawab Kanaya sambil melambaikan tangan.

Kanaya menghampiri Bunda, lalu naik ke atas sepeda motor. Kanaya pun menceritakan pada bundanya tentang teman baru.
-Selesai-

Pdg, 16 November 2021

Editor: Ruvianty ‘Evie’ Rahardian

#JoeraganArtikel
#EventCernak
#Day2

 

Avatar

Ibu tiga anak yang ingin menulis banyak karya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *