[Cerpen] Anik dan Si Adik Kembar

Anik sering tertawa geli melihat kelakuan adik kembarnya, Yusuf dan Yunus. Mereka begitu mirip sehingga ibu mereka pun kadang-kadang keliru.

Pernah pada suatu waktu, selesai makan malam, Ibu meminta mereka minum tambahan vitamin.

“Yunus… Yusuf….” Panggil Ibu. Tetapi  mereka malah berkejar-kejaran  seperti tidak mendengar panggilan itu, hingga Ibu yang harus menghampiri dan menyuapkan sesendok vitamin kepada mereka.
Tapi tiba-tiba, “Aku dapat dua kali, ya?” kata salah satu dari si kembar. Ternyata Ibu keliru lagi.

Meskipun Yunus dan Yusuf sama-sama kelas 2, mereka di kelas paralel yang berbeda. Ini untuk memudahkan guru-guru membedakan si kembar ini. Namun, di rumah mereka tetap belajar bersama. Saling membantu dan menguji. Dengan demikian pelajaran di sekolah dapat dikuasai dengan baik. Demikian pula dalam pelajaran Al Qur’an dan Hadis, mereka biasa saling menyimak sehingga hafalannya bertambah terus.

Suatu hari, Anik dan si kembar sedang menikmati semangkuk  bubur kacang hijau buatan Ibu. Bubur yang kelihatan lezat sekali, tetapi masih panas karena baru saja matang. Anik tak sabar, mengambil sesendok, dan meniupnya agar dingin. Yusuf dan Yunus langsung menegur. “Kakak, tidak boleh ditiup! Ada hadisnya!”
” Oh, ya. Hehe. Kakak lupa, ” kata Anik. Maka mereka bertiga pun langsung mencari kertas untuk mengipas.

Hari ini mereka mendapat oleh-oleh dari Ayah berupa sebutir apel untuk bertiga.
“Bagi tiga,” kata Ayah.
“Aku yang potong, ya,” kata Yusuf.
“Aku aja,” kata Yunus. Dan mereka masing-masing bersikeras untuk memotongnya.
“Sudah sini, Kakak aja yang memotongnya menjadi tiga bagian,” kata Anik.
“Harus sama besar, ya, Kak. Kakak tidak boleh mengambil yang besarnya,” kata Yunus.
“Ya, harus adil,” kata Yusuf pula.
“Baik, Adik-adikku Sayang. Karena Kakak yang memotong, kalian boleh ambil bagian lebih dulu, Kakak ambil belakangan. Insyaallah sama besar,” kata Anik sambil tersenyum.

Alangkah senangnya kakak-beradik yang selalu rukun itu.

Editor : Purwani Wijayanti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *