[ Cerpen ] Cupcake Cokelat Stroberi
Tagged Tags:

Oleh : Wien Purwandini

 

Ziza yang baru saja turun dari mobil berlari ke arah Nenek dan Kakek yang menantinya di halaman. Ia sangat merindukan mereka karena sudah lama sekali tidak bertemu. Kata Ibu, pandemi membuat mereka baru sekarang bisa mengunjungi Kakek dan Nenek.

Kakek dan Nenek bergantian memeluk Ziza sebelum mereka juga memeluk Ayah dan Ibu.

“Cucu Kakek sudah semakin tinggi dan semakin cantik,” kata Kakek.

“Masih suka cupcake cokelat stroberi tidak, Ziza?” tanya Nenek.

“Masih, Nek. Apalagi cupcake buatan Nenek. Enak sekali. Ziza suka,” jawab Ziza ceria.

“Sore nanti, Nenek buatkan untuk Ziza,” ujar Nenek sambil mencium pipi Ziza.

[ Cerpen ] Indahnya Berbagi

 

Cupcake untuk Amir

Sore itu, Ziza sedang memberi makan ikan di kolam belakang rumah bersama Kakek saat Nenek memanggilnya.

Ziza berlari masuk ke rumah karena ia melihat nenek membawa nampan berisi cupcake yang baru matang.

“Yang ada stroberinya cuma dua ya, Nek?” tanya Ziza saat ia melihat hanya dua buah cupcake yang diberi buah stroberi segar.

“Iya, Sayang. Nenek belum sempat membeli stroberi. Hanya ini yang ada di kulkas,” kata Nenek.

Ziza segera menghabiskan sebuah cupcake dan menyisakan satu untuk ia makan nanti setelah ia selesai memberi makan ikan di kolam. Namun, tiba-tiba Mak Sumi yang bekerja mencuci pakaian di rumah Nenek datang bersama anaknya, Amir.

Ziza melihat Amir memandangi cupcake cokelat stroberi miliknya di atas meja. Sepertinya Amir sangat menginginkannya.

“Kamu suka cupcake?” tanya Ziza pada Amir.

Amir kaget karena Ziza menegurnya. Sejenak ia memandang Ziza lalu menundukkan kepalanya.

“Ziza, apakah kamu mau memberikan cupcake itu pada Amir?” tanya Nenek.

Ziza memandang Nenek. Ia sangat menyukai cupcake stroberi dan ia masih ingin memakannya. Hati Ziza menjadi bimbang.

Kembali ia menatap Amir. Anak lelaki seusianya itu sudah tak memiliki ayah dan ibunya bekerja sebagai tukang cuci untuk membiayai kehidupan mereka. Pasti ia tidak pernah makan cupcake stroberi.

“Kau mau? Ambillah. Ini buatmu saja,” kata Ziza sambil memberikan cupcake itu pada Amir.

“Tapi ini punyamu dan cuma ada satu,” ujar Amir pelan.

“Tak mengapa. Tadi aku sudah makan satu. Ambillah, Amir. Ini enak sekali,” ujar Ziza.

Amir mengambil cupcake yang diberikan Ziza. Senyumnya mengembang. Ia mengucapkan terima kasih sebelum berlalu ke belakang menyusul emaknya yang sedang mencuci baju.



 Nenek yang Bangga pada Cucunya

“Ziza, mengapa kau berikan cupcake stroberi milikmu? Nenek tahu kau masih sangat ingin memakannya,” tanya Nenek.

“Tak mengapa, Nek. Bukankah aku harus berbagi? Lagi pula aku sudah makan satu cupcake,” jawab Ziza.

Nenek tersenyum memandang Ziza.

“Kata Ustadzah di sekolah, ada hadis tentang berbagi. Barangsiapa menjumpai saudaranya yang muslim dengan (memberi) sesuatu yang disukainya agar dia gembira, maka Allah akan membuatnya gembira pada hari kiamat,” ujar Ziza lagi.

“Ziza pintar. Ziza sudah membuat hati Amir gembira. Bagaimana kalau besok pagi kita ke kebun stroberi Mang Danu? Kita beli stroberi dan Nenek akan buatkan cupcake stroberi yang banyak buat Ziza,” ujar Nenek sambil memeluk Ziza.

Ziza balas memeluk Nenek dan mengucapkan terima kasih sebelum ia berlari untuk kembali menemani Kakek yang masih memberi makan ikan di kolam.

Ziza merasa bahagia karena bisa membahagiakan Amir. Benar kata Ustadzah, hati akan merasa bahagia jika melakukan sesuatu yang disukai Allah.

Editor : Ira Mutiara

#joeraganartikel
#eventcernak
#day3

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *