[Cerpen] Tarian Kampung
Tagged Tags:

“Haa… haa… ha…, Ira kampungan.” Ujar Iban.
Ia dan teman-temannya  terus tertawa dan mengolok-olok Ira. Sementara di pojok kelas, Ira menunduk dan air matanya mulai menganak sungai. Ini bukan kali pertama Ira di ejek oleh temannya, terutama gengnya Iban. Hatinya kecewa dan ia merasa malu.

Berawal dari kesenangannya menari. Ira belajar menari tarian daerah sejak kecil. Namun belakangan ini, Ira sedang menggemari tarian India. Bagi Ira, tarian lincah itu sangat menarik. Setiap hari, Ira berlatih di rumah lewat YouTube. Musik India selalu terdengar dari rumah Ira setiap sore.

Suatu sore, Iban lewat di depan rumah Ira. Ia melihat Ira sedang menari tarian India. Bagi Iban apa yang dilakukan Ira itu terlihat norak sekali. Baju yang dipakai terlalu ramai, gerakannya juga tidak gemulai seperti layaknya tarian yang biasa ia lihat, dan lagi Iban merasa negara India itu tidak semenarik Amerika atau negara-negara Eropa. Sejak saat itulah Iban dan gengnya mengejek Ira.

“Ira, Sayang, kok hari ini tidak latihan menari?” tanya Umi.
Ira yang masih cemberut di taman belakang rumah hanya terdiam.

“Kenapa nak? Kok mukanya ditekuk begitu?” Umi membelai rambut panjang Ira.
“Ira enggak mau nari lagi! Ira malu.” Umi yang melihatnya hanya tersenyum.
“Coba cerita sama Umi, kenapa Ira merasa malu menari?”

“Ira selalu diejek teman-teman, kalau tarian Ira kampungan.” Air mata mengalir di pipi Ira.
“Kampungan?”

“Iya Umi, waktu itu si Iban lihat Ira menari tarian india. Terus besoknya dia bilang tarian Ira jelek dan kampungan,” jelas Ira.

“Lo, yang bilang tarian India itu kampungan pasti belum tahu, kalau tarian India itu sudah terkenal di banyak negara. Bahkan banyak sekali penari India yang memenangkan lomba di luar negaranya. Jadi, tarian India itu ngga kampugan.”

Penjelasan Umi membuat tangis Ira berhenti. Ia berpikir sejenak.
“Umi tau dari mana?” tanyanya.
“Lo, kan banyak di youtube atau berita. Coba Ira cari, pasti ketemu,” Umi tersenyum.

Ira memeluk Umi dan segera membuka laptopnya. Ia mencari tahu tentang tarian India yang ternyata mendunia. Perlahan, rasa percaya dirinya kembali tumbuh. Sejak saat itu, semua ejekan Iban dan gengnya, tidak didengar oleh Ira.

Suatu hari, Ira dipilih mengikuti lomba FLS2N dibidang menari. Ira mulai menciptakan gerakan tarinya. Ira berlatih dengan dibantu Umi setiap sore.

Saat lomba pun tiba. Ira tampak cantik dengan sari Indianya. Gerakan tarinya semakin sempurna dengan iringan musik India yang rancak. Semua penonton kagum dibuatnya. Juri memberikan Ira tepuk tangan yang meriah. Ira pun dinyatakan sebagai pemenang pertama dan didaulat sebagai peserta terfavorit.

Sejak saat itu, tidak ada lagi yang mengejek Ira kampungan. Sebab tarian Ira telah mengantarkan sekolah mereka sebagai pemenang. Ira pun tetap berlatih menari dengan semangat.
*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *