Impian Salman Jika Besar Nanti
Di sebuah Sekolah Dasar terlihat anak-anak sudah siap untuk belajar dengan ceria.
“Selamat pagi, Anak-anak!” sapa Bu Guru.
“Selamat pagi, Bu!” jawab anak-anak.
“Bagaimana kabarnya hari ini?” tanya Bu Guru.
“Alhamdulillah sehat!” anak-anak menjawab serempak.
“Alhamdulillah, tema kita hari ini adalah cita-cita. Ibu mau tanya setiap orang. Apa cita-cita kalian ketika dewasa nanti?” tanya Ibu Guru sambil menuliskan sebuah kata di papan tulis.
“Adi cita-citanya apa?” tanya Bu Guru.
“Cita-citaku ingin menjadi insinyur, Bu. Biar bisa membuat pesawat terbang seperti Eyang Habibie ,” jawab Adi.
“Bagus Adi, sekarang Dinda mau jadi apa?” tanya Bu Guru.
“Aku ingin jadi guru Bu seperti Ibu ,” jawab Dinda.
“Cita-cita yang sangat mulia Dinda. Kalau Salman ingin jadi apa?” tanya Bu Guru.
“Cita-citaku ingin jadi seorang astronaut Bu. Aku ingin pergi ke bulan dan menikmati luar angkasa ciptaan Allah,” jawab Salman penuh harap.
“Wah cita-cita kalian semua bagus dan hebat. Ibu doa’kan semuanya bisa meraih cita-cita yang kalian impikan,” kata Bu Guru mendoakan.
“Aamin, terima kasih Bu!” kata seluruh murid menjawab serentak.
Impian (Semoga) Menjadi Kenyataan
Malam harinya sebelum tidur, Salman melihat keluar jendela kamar. Kebetulan malam itu cuaca sedang cerah sehingga langit terlihat bertaburan bintang.
“Masya Allah, begitu indah ciptaan-Mu. Ya Allah semoga cita-citaku menjadi seorang astronaut tercapai,” doa Salman dalam hati.
Salman melihat jam dinding, waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. Salman pun bersiap untuk tidur.
“Bismikka Allahumma Ahya Wa Amut,” ucap Salman berdoa sebelum tidur.
***
“Salman selamat kamu terpilih menjadi salah satu astronaut yang mewakili Indonesia,” ucap Bapak Kepala NASA.
“ Apa Pak saya terpilih?. Alhamdulillah terima kasih banyak, Pak,” kata Salman tidak menduga akan mendapat kabar gembira.
“Ya Salman, nanti kamu bergabung dengan wakil dari Amerika, Rusia, dan Jepang,” kata Bapak Kepala NASA.
“Alhamdulillah Ya Allah, akhirnya cita-citaku menjadi seorang astronaut tercapai,” sontak Salman kegirangan.
“Sebentar lagi aku akan naik roket yang membawa kami ke luar angkasa. Aku harus segera bersiap,” gumam Salman sambil mengenakan baju khusus untuk astronaut.
Tiga, dua, satu.
Saat roket akan siap meluncur, tiba-tiba…
KRING
Sontak Salman kaget dan terbangun. Akhirnya dia sadar kalau tadi hanyalah mimpi menjadi seorang astronaut, cita-cita yang sangat diinginkannya.
Editor : Nonz Ati