[Kisah] Hindun Binti Utbah

 

Hindun Binti Utbah hampir semua orang Makkah mengenal namanya. Parasnya yang cantik dan pandai juga pemberani membuat banyak orang yang mengaguminya.

Awalnya Hindun termasuk kaum Quraisy yang membenci Rasulullah. Dia terus berusaha menghalangi dakwah Rasul yang sedang berjuang memperkenalkan agama Islam.

Pada saat Perang Badar pasukan Islam memenangkan perperangan dan kaum Quraisy terkalahkan. Perang Badar menyebabkan kematian ayah, paman dan kakak Hindun ditangan Hamzah bin Abdul Muthalib paman Rasulullah yang telah lebih dahulu masuk dan menjadi ksatria Islam.

“Aku akan menghukum orang yang menyebabkan kematian ayah dan keluargaku!”seru Hindun saat itu penuh kemarahan.

Setahun kemudian , terjadilah peperangan kedua antar kaum kafir Quraisy dan pasukan Islam yaitu perang Uhud.

Hindun memerintahkan seorang budak bernama Wahsyi yang ahli dalam melempar tombak untuk mengalahkan Hamzah.

“Jika bisa mengalahkan Hamzah maka kau akan kuberi imbalan besar dan kubebaskan dari status budak, “ janji Hindun kepada Wahsyi.

” Siap Hindun, aku pasti bisa kalahkan mereka, ” jawab Wahsyi dengan mantap.

Hamzah akhirnya menghembuskan nafas terakhir dimedan perang dan terkalahkan oleh Wahsyi.

Rasulullah sangat sedih mengetahui pamannya syahid di medan perang. Duka mendalam karena Paman Hamzah termasuk orang yang membela Rasul pada awal perjuangan Islam.

Hindun terus memusuhi Islam selama 20 tahun lamanya bersama suaminya Abu Sufyan dan anaknya Muawiyah. Mereka bertiga kompak memusuhi Nabi dan para sahabat serta pengikutnya.

Tibalah hari penaklukan oleh Rasulullah dan para sahabat terhadap kota Makkah. Kaum Quraisy atas kehendak dan kuasa Allah berbondong-bondong masuk ke dalam Islam termasuk Hindun, suaminya dan tak ketinggalan putranya.

Hindun beserta keluarganya meminta maaf kepada Rasulullah atas kesalahan di masa lampau. Rasulullah tentu saja memafkannya tanpa rasa dendam yang tersisa.

“Demi Allah , ya, Rasulullah, dulu tidak satu pun keluarga di atas bumi ini yang aku harapkan meninggal kecuali keluargamu, ” ucap Hindun mantap.
“Tetapi, sekarang tidak satu pun keluarga di atas bumi ini yang lebih aku cintai dan lebih aku muliakan daripada keluargamu.”

Saat Perang Yarmuk berkecamuk, pasukan Islam menjalani ujian berat yaitu kekurangan bahan makanan serta medan pertempuran yang jauh dan pasukan yang dihadapai sangat kuat yaitu pasukan Romawi. Hindun maju membawa tongkat pemukul tabuh saat melihat banyak prajurit menjauhi medan perang.

“Kalian mau lari kemana, hah?Kalian melarikan diri dari apa?Apakah dari Allah serta surgaNya?Sungguh, Allah melihat yang kalian lakukan, ” teriak Hindun.

Hindun dengan gagah berani terjun dalam Perang Yarmuk serta mengangkat senjata melawan musuh hingga Pasukan Islam meraih kemenangan dalam perang tersebut. Hingga akhir hayatnya , Hindun tak pernah ketinggalan dalam perjuangan bersama psukan Islam. Muawiyah putra Hindun kelak menjadi raja dan pendiri Daulah Umayah dan kekuasaan Islam mencapai kejayaan dan meluas hingga Spanyol.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *