Peringatan Hari Ulang Tahun Indonesia
Setiap tahun kita memperingati hari proklamasi kemerdekaan. Sama juga artinya dengan hari ulang tahun atau hari untuk memperingati tanggal kelahiran atau tanggal berdirinya suatu negara atau lembaga. Namanya ulang tahun pasti penuh dengan kegembiraan, Ulang tahun dirayakan setiap tahunnya dengan bermacam-macam acara. Tiup lilin, potong kue, bernyanyi, memberi kado buat yang ulang tahun, makan-makan juga berfoto bersama.
Hari lahir Negara Indonesia tanggal tujuh belas Agustus juga diperingati dengan meriah. Acara resmi pemerintah dimulai tanggal 16 Agustus yaitu Pidato Kenegaraan Presiden di depan Sidang Istimewa MPR. Sidang tersebut berlangsung di gedung MPR RI Senayan Jakarta.
Esok harinya tepat tanggal 17 Agustus, upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi tepat jam 10.00 WIB, di Istana Negara Jakarta dengan acara inti pengibaran bendera merah putih dan pembacaan naskah proklamasi untuk mengenang peristiwa bersejarah yang sama pada tahun 1945.
Upacara di pimpin langsung oleh Presiden dan dihadiri banyak undangan dari berbagai kalangan ada para menteri, para pejabat negara, para pensiunan pejabat negara, keluarga para pahlawan, duta besar duta besar negara lain juga tak ketinggalan masyarakat Indonesia yang sekedar menonton atau yang di undang khusus.
Anak-anak sekolah di undang menjadi pasukan pengibar bendera (PASKIBRA) dan bagian dari paduan suara atau obade. Selesai upacara, dilanjutkan dengan jamuan makan siang kenegaraan. Sore hari diadakan upacara kenegaraan untuk menurunkan bendera merah putih diakhiri dengan jamuan makan malam kenegaraan di istana negara juga.
Makna lomba-lomba 17 Agustus
Acara yang tidak resminya dengan mengadakan berbagai perlombaan. Lomba-lomba ini biasanya di laksanakan ditingkat RT dan RW, tapi sekarang ini instansi pemerintah juga sering mengadakan lomba-lomba setelah upacaranya selesai. Lomba diikuti oleh masyarakat berbagai tingkat usia sebagai bentuk kegembiraan karena sudah merdeka tidak di jajah lagi.
Lomba-lomba yang sering diadakan adalah lomba makan kerupuk, lomba tarik tambang, lomba kelereng, lomba balap karung dan lomba panjat pinang.
Menurut Sejarawan terkenal, Pendiri Komunitas Bambu JJ Rizal, bahwa tradisi lomba-lomba yang sampai sekarang masih dilakukan dimulai pada peringatan HUT RI ke-5 pada 17 Agustus 1950 (Jadiberita.com) memiliki makna dan simbol yang dalam. Simbol keprihatinan tentang kondisi rakyat Indonesia yang kala itu baru lima tahun merdeka ditunjukkan memalui lomba makan kerupuk.
Kerupuk adalah simbol pangan yang melambangkan kemiskinan akibat penjajahan Belanda. Lomba engrang memiliki makna menghina kaum kolonial Belanda yang tubuhnya tinggi (jangkung).
Sementara lomba tarik tambang adalah lomba yang mempunyai filosofi bekerjasama dan gotong royong. Solidaritas senasib sepenanggungan rakyat Indonesia. Sedangkan lomba balap karung mengingatkan rakyat Indonesia pada masa–masa sulit penjajahan Jepang, mayoritas rakyat Indonsia saat itu berpakaian dari karung goni.
Bagaimana dengan lomba panjat pinang? Panjat pinang sudah digelar sejak zaman penjajahan Belanda diacara- acara besar seperti pernikahan, ulang tahun dan acara lainnya. Konon orang-orang Belanda menyelenggarakan perlombaan itu khusus untuk para pribumi sebagai hiburan yang menyenangkan juga sebagai simbol kebodohan dan kemiskinan rakyat Indonesia yang rela saling menginjak bahu untuk mendapatkan sejumlah hadiah di puncak tiang. Meski demikian sisi positip lomba ini adalah semangat pantang menyerah rakyat Indonesia meskipun terhadang berbagai halangan , saling bekerja sama dan bekerja keras.
Tentu saja sekarang ini yang lebih penting adalah bagaimana sebagai pelajar mengisi kemerdekaan dengan belajar giat, berahlak baik, dan bangga menjadi bangsa Indonesia dengan mewarisi nilai-nilai khas Indonesia.
2 comments