[Cerbung] Nenek, Maafkan Nina (Bagian 4)

Oleh: Yunita Soekandar

 

Nina terbangun mendengar ketukan pintu kamarnya.

“Nina, bangun, sudah subuh!” panggil Kak Dimas.

“Iya, Kak,”

Nina segera bangun dan membereskan tempat tidurnya. Setelah Salat Subuh, Nina menenggok kamar Nenek. Pelan-pelan di bukanya pintu itu, Nina melihat Nenek sedang tidur. Hatinya merasa lega karena Nenek sudah kembali ke rumah. Nina membetulkan selimut Nenek dan berbalik hendak keluar, gerakannya sangat hati-hati. Tiba-tiba, Nenek terbatuk, kemudian terbangun.

“Nina, kenapa ada di kamar Nenek?”

“Iya, Nek,” kata Nina gugup.

“Kemarilah, temani Nenek sebentar,”

Nina mendekat, duduk di dekat Nenek.

“Nenek tahu kalau tadi Nina membetulkan selimut nenek. Rasanya bahagia, cucu nenek masih mau memperhatikan nenek,”

“Iya, Nek, maafkan Nina yang sudah menyakiti perasaan Nenek. Nina menyesal, Nek,” kata Nina sambil memeluk Nenek erat.

“Sudahlah, nenek tidak marah. Nenek yang salah karena menganggap kalian berdua masih sebagai anak kecil.”

“Maafkan nenek kalau selama ini, membuat Nina merasa diatur, nenek sayang sama Nina,” kata Nenek sambil terus batuk-batuk.

Nina melihat, kalau Nenek kurang sehat atau mungkin kelelahan.

“Nenek tidak bersalah, Nina yang salah, Nek,” kata Nina lagi.

Nenek merasakan sakit di dadanya karena batuk yang terlalu sering. Nafasnya sesak.

“Tolong panggil, Ayah sama Bunda, dada nenek sakit,” rintih Nenek.

[Cerbung] Nenek, Maafkan Nina

 

Nina segera keluar dari kamar dan memanggil.

“Ayaaahh, Bundaaa, Kakaaak, tolong Nenek!” teriak Nina kencang.

Mendengar teriakan Nina, semua segera menuju kamar Nenek. Ayah dan Bunda mendekati Nenek yang terbaring, tetapi Nenek sudah tidak bergerak lagi.

“Nek, Nek, bangunlah!” kata Ayah sambil menggoyangkan tubuh Nenek dengan panik.

“Nenek, bangun, jangan sakit Nek. Maafkan Nina, Nek!” jerit Nina setelah tahu Neneknya tak sadarkan diri.

Bunda menekan denyut nadi di tangan Nenek. Bunda merasakan masih ada denyut nadinya, kemudian menyuruh Ayah untuk tetap tenang dan segera membawa Nenek ke rumah sakit.

[ Cerbung] Nenek, Maafkan Nina (Bagian 2)

 

“Bunda, Nenek kenapa?” tanya Nina sambil terisak.

“Nenek kelelahan, asmanya kambuh. Semoga tidak apa-apa. Bunda akan membawa Nenek berobat,” kata Bunda menenangkan.

Nina masih terus terisak melihat Nenek di bawa ke rumah sakit. Nina tidak tega merasakan sakit yang diderita Nenek selama ini. Jika kambuh, nafasnya akan terasa berat dan sesak.

Nina mengantar sampai ke dalam mobil. Perasaanya tak menentu saat melepas kepergian Nenek.

Tamat.

 

#JoeraganArtikel
#EventCernak
#Day04

Editor: Ira Mutiara

[Cerbung] Nenek, Maafkan Nina (Bagian 3)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *