Aduhai
Bergegas ke surau sepagi buta kau semai amal
Menjadi Tauladan sang putra pujangga
Selagi Matahari belum membakar raga
Engkau tunjukkan kemuliaan tanpa pura-pura
Siang, terik menghimpit, kau masih saja cantik
Mengais dua, tiga gelas batinmu tercabik
Tetap saja kau berprasangka, pasti hari akan berakhir baik
Ajakan teman kau abai, mencibir dalam sakit
Malam menjelang, kau lelah kau marah
Karena nasib tak pernah berubah
Panas pun sesekali redup, hujan pun sesekali deras
Matahari pun samar bulan pun tak nampak
Kau menyerah …
Sesekali kau jual barangmu buat si hidung belang
Sesekali sang putra pujangga bisa makan kenyang
Agar esok subuh bisa ke surau dengan senang
Tonton disini untuk melihat pembacaan puisi Aduhai
1 comment