Lo, Kok, Tas Kanaya Tertukar?
Tagged Tags: , , , , ,

Sepulang les, wajah Kanaya memberengut. Ekpresi bocah berambut ikal itu kelihatan kesal. Mukanya terlihat tidak senang. Gadis kecil yang suka dipanggil si hitam manis berjalan mengentakkan kaki. Kanaya sampai lupa mengucapkan salam.

“Nay, ucap salam, Nak,” ucap Bunda berdiri di pintu masuk.

Kanaya tidak menyahut. Kedua tangannya dilipat ke dada seraya memalingkan wajah.

“Lo, Kanaya, kok, enggak sopan ke orangtua. Ayo, bersikap baik!” tegur Bunda dengan nada tegas.

Kanaya yang tadinya kesal, berubah sedih. Dia menunduk.

Bunda lalu menghampiri Kanaya dan berjongkok di depan gadis kecil berpipi tembam itu.

“Naya anak cantik dan salihah, ‘kan?” tanya Bunda sambil memegang kedua tangan Kanaya.

Kanaya mengangguk-angguk.

Bunda lantas tersenyum dan berkata, “Nah, anak pintar ucap salam dulu, dong sampai rumah.”

Kanaya mengangguk. “Assalammu’alaikum, Bunda,” kata Kanaya dengan suara pelan. Sepertinya, sang putri hitam manis hendak menangis. Kedua matanya sudah berkaca-kaca.

 

Tas Kanaya Tertukar

Bunda lalu menurunkan tas les Kanaya, kemudian membuka ritsleting tas ….

“Lo, ini bukan tas Naya?” Bunda terkejut melihat isi tas Kanaya yang berbeda.

Kanaya akhirnya menangis.

“Iya, Bunda. Tas Kanaya ketukar sama Caca,” jawab Kanaya dengan gugup.

“Kok, bisa tertukar? Pasti Kanaya buru-buru mau pulang, ya. Jadinya tertukar sama teman,” tebak Bunda.

Gadis kecil itu mengangguk cepat, masih menangis.

“Ya, udah, enggak apa-apa, tapi Kanaya enggak bisa ngerjain PR,” jawab Bunda lagi. “Bunda WA dulu ke Miss Tirta,” ucap Bunda mengambil HP di atas bufet.

Kanaya mengikuti bundanya. Dia masih terisak.

“Duduk sini, Nay,” ujar Bunda.

Kanaya lagi-lagi mengangguk. Dia duduk di sebelah sang Bunda seraya menyandarkan kepala pada lengan Bunda.

 

Baca juga : [Cerpen] Sepatu Alta

[Good afternoon, Miss Tirta. Miss, Kanaya tas lesnya tertukar dengan teman kelas bernama Caca. Barusan Bunda mau periksa PR, tapi bukan buku milik Kanaya. Tolong disampaikan ke Miss Fira, ya, Kanaya absen bikin PR untuk minggu depan. Terima kasih]

Bunda kemudian mengirimkan pesan tersebut.

“Benar, Nay, ini tasnya Caca?” Bunda mengulangi pertanyaan.

“Iya, Bunda. Tadi, kan, Naya main sama Caca. Terus, Ayah panggil bilang ‘ayo, pulang, Nay’. Gitu, Bun. Jadi, Naya ambil aja tasnya,” tutur Kanaya menceritakan tas les yang tertukar.

Bunda mengganggukkan kepala mendengarkan penjelasan Kanaya. Memang benar, tas anak-anak Small Star 3 yang bergambar tokoh Ben milik masing-masing siswa-siswi EF adalah sama. Jadi, akan susah menebak tas masing-masing apabila tidak diperiksa isinya.

“Oke. Berarti, Kanaya harus teliti lagi. Besok-besok, minta tolong sama Miss Tirta untuk periksa tas masing-masing, ya. Biar enggak tertukar lagi,” ujar Bunda menasihati.

Kanaya manggut-manggut. Air matanya sudah dilap dengan sapu tangan.

“Jadi, nanti Kanaya belum bisa ngerjain PR dan enggak dapat piala,” ucap Bunda.

“Yaaah …,” jawab Kanaya sedih.

“Ya, itu artinya Kanaya enggak hati-hati. Untuk selanjutnya Kanaya juga harus periksa tas sendiri,” kata Bunda lagi.

Kanaya kembali merengut sambil menopang kedua tangannya di pipi.

“Udah, Naya jangan ngambek lagi. Lain kali, Kanaya pasti bisa dapat trofi kalau ada PR lagi,” ucap Bunda memberi semangat.
Bunda lalu memeluk Kanaya.

Wajah Kanaya langsung berubah ceria. Gadis cilik itu pun membalas memeluk bundanya.

“Sayang Bunda,” kata Kanaya mencium pipi Bunda.

Baca juga : [Cerpen] Jangan Mengompol, Ofar

Padang, 19 November 2021

Editor: Purwani Wijayanti

#JoeraganArtikel
#EventCernak
#Day5

 

Avatar

Ibu tiga anak yang ingin menulis banyak karya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *