[Cerpen] Warung Bibi Rumi

Warung Bibi Rumi Oleh : Wien Purwandini   Naura dan Bunda baru saja selesai salat asar. Setelah mencium tangan Bunda, Naura membantunya melipat sajadah. “Wah, Naura pintar. Lipatannya semakin rapi saja,” ujar Bunda sambil mencubit pipi Naura dengan lembut. Naura tersipu. Ia senang sekali karena Bunda memuji hasil kerjanya. Naura selalu berusaha melakukan yang terbaik. … Lanjutkan membaca [Cerpen] Warung Bibi Rumi