Hidroponik Lahan Bisnis Petani Millenial

Pertanian pada zaman dahulu identik dengan situasi kotor, murah, dan tua. Kotor karena bersentuhan dengan tanah, murah harga hasil pertaniannya, dan tua orang-orang yang berkecimpung di dalamnya. Namun hal ini tidak berlaku pada hidroponik, yaitu budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah, lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

Di zaman modern ini, bercocok tanam tanpa media tanah sudah mulai banyak diminati tidak hanya oleh kalangan tua. Bahkan banyak kaum millenial yang sudah berhasil mengembangkan hidroponik sebagai lahan bisnis menguntungkan. Seperti apa sih detailnya? Yuk, kita pahami bersama!

Baca juga : Inspirasi bisnis untuk remaja

petani hidroponik

Hidroponik dan Petani Milenial

Kaum millenial umumnya akan antipati jika membicarakan tentang bisnis di bidang pertanian. Mereka beranggapan bahwa, pertanian merupakan bisnis rendahan yang tidak memerlukan pengetahuan dan lebih cocok dilakukan oleh orang desa saja.

Namun seiring perkembangan jaman dimana lahan pertanian semakin sempit, bisnis pertanian hidroponik kian menarik. Berbeda dengan budidaya tanaman pada umumnya yang menggunakan tanah sebagai media tanam, hidroponik menggunakan media tanam khusus agar dapat tumbuh dengan baik. Bahkan, dengan memanfaatkan barang bekaspun budidaya ini tetap bisa dilakukan. Sehingga ketersediaan lahan yang luas bukannya syarat utama bagi petani.

Populernya bisnis hidroponik saat ini karena masyarakat yang semakin sadar akan gaya hidup sehat, sehingga mereka lebih mengutamakan kualitas dibandingkan dengan kuantitas. Produk yang segar dan sehat, karena tidak menggunakan pestisida serta cara berbudidaya yang bersih, menjadi daya tarik bagi kaum millennial untuk mencoba bisnis ini. Disamping itu nilai jual produknya yang cukup tinggi dibandingkan hasil budidaya secara konvensional tentu saja menjadikan bisnis ini semakin menggiurkan.

Baca juga : Fakta Unik dari Budaya Antre

Hobi yang Menghasilkan Uang

Tidak sedikit dari para pelaku bisnis menanam di media air ini yang awalnya hanya merupakan hobi di sela-sela waktu luangnya. Mereka merawat tanaman yang ada di halaman dengan tujuan hanya untuk konsumsi sendiri. Namun dengan melihat peluang pasar serta perkembangan teknologi yang ada, maka dari sebuah hobi bisa berkembang menjadi bisnis yang menguntungan.

Ditambah lagi dengan peran internet dan media sosial yang berkembang semakin pesat, pemasaran akan lebih mudah dilakukan. Oleh karena itu jika kita mempunyai hobi yang positif teruskan dan kembangkan, karena suatu saat bisa saja hobi itu mengantarkan kita kepada kesuksesan. Selamat mencoba.

3 comments

  1. Mantaaap… setuju bgt, saya juga melakukannya di rumah, budidaya hidroponik dengan sistim DFT. Berhubung pekarangannya sangat sempit dan serba permanen semua, maka saya taruh saja instalasinya nempel tembok. Nggak masalah kok, hasilnya bagus juga… yang terpenting faktor dalam berbudidaya hidroponik adalah simat (sinar matahari), air dan nutrisi. Jika ketiga faktor itu terpenuhi maka hasilnya akan bagus. So… bagi yang tidak punya lahan, jangan pesimis. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan… Bravo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *