Kasih Sayang Orang Tua Tanpa Batas

Secara kodrat manusia diciptakan Allah Swt untuk beribadah baik kepada-Nya maupun kepada sesama manusia, alam, dan lingkungan sekitarnya. Sebagai makhluk ciptaan Allah Swt, manusia memiliki keterbatasan dan keterikatan satu sama lain untuk saling menghargai serta menghormati terutama dalam lingkup kecil yaitu keluarga. Kasih sayang orang tua menjadi sesuatu yang amat berharga

Keluarga merupakan tempat tumbuh dan kembangnya rasa kasih sayang antara ayah, ibu, dan anak. Namun terkadang dalam keluarga juga terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, yang menimbulkan kepedihan dan keretakan yang menyakitkan semua anggota keluarga.

Kasih Sayang Orang Tua Sepanjang Masa

kasih sayang orang tua tak terbatas

Pendidikan dalam keluarga merupakan yang pertama dan utama, sebab orang tua yang pertama mengajarkan kepada anak-anaknya tentang banyak hal mengenai hidup dan kehidupan. Landasan dalam berkeluarga selain agama yang kuat juga kasih sayang yang tumbuh di antara anggota keluarga tersebut. Apa itu kasih sayang? Kalimat ini sering terucap dalam bibir kita. Kasih dalam hubungan sesama manusia adalah titik awal munculnya rasa sayang dan cinta. Sayang diterjemahkan sebagai perasaan. Jadi kasih sayang memiliki makna perasaan sayang, cinta, atau suka pada seseorang (Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta).

Dalam keluarga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan, keharmonisan untuk jalinan antara orang tua dan anak-anaknya. Dalam kasih sayang di sini dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, pengertian, terbuka satu sama lain.

Seperti yang dikutip dari iNews Muria, Menurut ajaran Islam, setiap individu memiliki 3 orang tua yang harus dimuliakan, diantaranya:

1. Orang tua yang melahirkan.

Mereka adalah ayah dan ibu yang paling besar jasanya menghantarkan kita menjalani kehidupan. Terutama ibu yang mengandung dan melahirkan bersimbah darah bertaruh nyawa.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:وَقَضٰى رَبُّكَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا ۗ اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “Ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

“وَا خْفِضْ لَهُمَا جَنَا حَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًا

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 23 – 24)

Mereka yang menanam benih-benih keimanan (akidah tauhid), menumbuhkan ketaatan dalam pengabdian (syariah), dan menghasilkan buah kebajikan (akhlak karimah). Karenanya, jika suatu saat ada anak yang sukses, maka tidak luput dari peran orang tuanya.

2. Orang tua yang mengajarkan.

Mereka adalah guru-guru yang mengajar dan mendidik kita di bangku sekolah, mulai dari yang paling rendah hingga yang tertinggi. Jika kedua orang tua melahirkan dan membesarkan maka guru menumbuhkan segala potensi dan bakat anak agar berkembang dengan baik.

Guru yang dimaksud bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), tetapi juga menanamkan nilai-nilai kemuliaan (transfer of value), mengembangkan keahlian dan kemandirian (transfer of skill), dan mengajarkan kearifan (transfer of wisdom). Murid yang hebat lahir dari sentuhan dan goresan tangan seorang guru yang hebat.

Rasulullah Saw pernah bersabda:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا

“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti (hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).” (Riwayat Ahmad)

3. Orang tua yang menikahkan.

Mereka adalah orang tua pasangan hidup kita (mertua). Jika kedua orang tua melahirkan dan membesarkan penuh pengorbanan, guru mengajar dan mendewasakan penuh ketulusan, lalu mertua menikahkan putri kesayangannya dengan penuh pengharapan. Mereka menyerahkan putri yang sudah dilahirkan, dibesarkan, dan didewasakan untuk mendampingi perjalanan hidup kita.

Rasulullah Saw bersabda,

“Yang paling berhak atas seorang wanita adalah suaminya. Yang paling berhak atas seorang lelaki adalah ibunya.” (HR Tirmidzi)

Hadits tersebut menjelaskan bahwa seorang menantu harus menghormati orang tua dari suami atau istrinya. Karena suami maupun istri yang baik merupakan hasil didikan dari kedua orang tuanya.

Semua orang tua di dunia ini, memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya tanpa batas tanpa memikirkan dirinya sendiri. Mereka mengharapkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Jadi jika ada anak yang menyakiti hati orang tuanya walau itu hanya dengan perkataan ”Ah” saja, Allah Swt tidak ridha kepada anak tersebut dan dikatakan sebagai anak durhaka.

Makna Kasih Sayang Orang Tua Tiada Batas

Kasih sayang orang tua tanpa batas mengandung makna, bahwa ayah ibu yang melahirkan kita mengorbankan segenap hidupnya untuk mendidik, melatih, mengajarkan arti hidup tanpa menginginkan balas jasa dari anaknya. Apalagi seorang ibu, dari mulai mengandung sembilan bulan, melahirkan, menyusui sampai membesarkan anaknya penuh dengan pengorbanan tanpa batas. Dia curahkan segenap hidupnya untuk kebahagiaan dan keselamatan anaknya tanpa memikirkan apa yang menjadi kebutuhannya. Seorang ibu akan sedih dan kecewa jika melihat anaknya tumbuh tidak sesuai harapan.

Oleh karena itu, kita sebagai anak harus bisa menghargai dan menghormati orang tua dengan seoptimal mungkin, sebab pengorbanan mereka tidak bisa kita balas dengan sebaik-baiknya. Pengorbanan mereka takan terbalaskan. Kita akan mengalami hal itu jika suatu hari menjadi orang tua. Maka kasih sayang kita kepada anak tanpa batas tercurahkan dengan segenap hati. Sikap kita terhadap orang tua bisa dilakukan dengan cara:

  1. Membantu meringankan pekerjaan orang tua
  2. Belajar dengan rajin agar menjadi anak yang berprestasi;
  3. Doakan orang tua kita agar mendapat keselamatan di dunia maupun di akhirat
  4. Sopan dan santun dalam bertutur kata kepada orang tua
  5. 5. Tidak membantah jika diberi perintah selama tidak melanggar agama
  6. Mau membersihkan tempat tidur sendiri, mencuci piring, baju sendiri, membersihkan rumah.

 

Dikutip dari artikel detik hikmah, “6 Kewajiban Anak terhadap Orang Tua dalam Pandangan Islam” (Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak karya H. Thoyib Sah Saputra) Berikut di antaranya:

1. Menghormati dan memenuhi hak-hak kedua orang tua

Dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ ayat 23, Allah SWT berfirman,

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَناً إِمَّا يَبْلغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَهُمَا فلا تقل لهما أَي وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘Ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

2. Tidak Berbuat Durhaka kepada orang Tua

Seorang anak haruslah mengucapkan perkataan yang mulia kepada orang tua. Imam Abu Abdillah RA berkata, “Anak durhaka dapat melakukan kebajikan apapun yang dikehendakinya, tetapi tidak mungkin masuk surga.

3. Patuh kepada Kedua Orang Tua dan Mendoakannya

Allah Swt berfirman dalam surah Al-Isra’ ayat 24 yang bunyinya,

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَهُمَا كَمَا رَبَّنِي صَغِيراً

Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”

4. Berterima Kasih kepada Orang Tua

Qur’an surah Luqman ayat 14, Allah Swt berfirman

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.”

5. Bergaul dengan Santun terhadap Kedua Orang Tua

Perintah ini termaktub dalam surah Al-Ankabut ayat 8 yang bunyinya:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۗوَاِنْ جَاهَدٰكَ لِتُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۗاِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Artinya: “Kami telah mewasiatkan (kepada) manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beritahukan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”

6. Menyambung Silaturahmi dengan Orang-orang Terdekat Kedua Orang Tua

Ada sahabat yang bertanya tentang cara berbuat baik kepada orang tua tetapi orang tua sudah meninggal. Rasulullah saw menjawab: “Ya, ada empat hal, yaitu mendoakan keduanya, meminta ampunan kepada Allah Swt atas dosa-dosanya, memuliakan teman-temannya, dan menyambungkan silaturrahim dengan orang-

orang dekatnya.” (HR Bukhari dan Abu Dawud)

 

Penutup

Begitu dasyatnya Allah Swt mengatur tentang bagaimana kita menjaga orang tua yang telah membesarkan kita tanpa batas tanpa mengharapkan balas jasa. Kasih sayang orang tua yang tiada batas semoga membuat kita lebih bertaqwa. Demikian semoga bermanfaat bagi kita semua untuk selalu mengingat dan menghargai jasa orang tua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *