Resume Buku Jelajah Perpustakaan 23 Negara

Judul Buku : Jelajah Perpustakaan 23 Negara
Pengarang : Wonderland Family Regional Luar Negeri
Tahun terbit : Maret 2020
Penerbit : Wonderland Publisher
Segmentasi : Buku Anak
Tema : Nonfiksi
Tebal : 217 halaman
ISBN : 978-623-7268-94-9

“Siapapun yang terhibur dengan buku-buku, kebahagiaan tak akan sirna darinya.” (Ali bin Abi Thalib) merupakan kata pembuka dari gambaran perpustakaan di Malaysia oleh Dian Mariesta. Menggambarkan perpustakaan dari 23 negara, buku setebal 217 halaman ini sangat menarik untuk dibaca oleh anak-anak maupun dewasa. Tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam, kita sudah bisa merasa melanglang buana pergi ke perpustakaan di benua Asia, Australia, Amerika, Afrika dan Eropa sekaligus. Mengetahui icon apa yang menarik dari setiap perpustakaan, agendanya dan cara menjadi anggotanya.

Perpustakaan di dalam mal sengaja dipilih oleh pemerintah Selangor, Malaysia yang bertujuan agar masyarakat bisa mengakses buku dengan mudah. Perpustakaan ini memiliki luas hampir 500 meter persegi dengan koleksi buku mencapai 5000 lebih. Berbagai fasilitas diberikan pihak perpustakaan seperti WiFi gratis, komputer, servis fotokopi hingga ruang seminar. Uniknya untuk menjadi anggotanya kita hanya perlu tanda pengenal dan mengisi formulis juga membawa paspor, karena biaya di perpustakaan ini gratis.

Baca juga : Resume Buku Memanen Air Hujan

Jelajah Perpustakaan di Seol

Beda lagi dengan Seoul Metropolitan Library. Perpustakaan yang berlokasi tepat di pusat kota Seoul, Korea Selatan ini memiliki cara unik untuk mengajak warganya agar gemar membaca. Setiap tahun akan ada acara Seoul Book Festival. Pada acara ini akan didirikan tenda-tenda berkemah mini yang sangat banyak di lapangan Seoul Plaza. Jadi para pengunjung dapat meminjam dan mambaca buku sambil camping di dalam tenda-tenda itu. Ada panggung dan juga penjual makanan dari atas food truck. Bila tenda-tenda mini tersebut masih penuh, kita bisa menuju zona menggambar atau menunggu sambil mendengarkan cerita yang disampaikan oleh pustakawan di story telling zone.

Jelajah Perpustakaan Nasional di Jakarta

Bagaimana dengan di negeri kita sendiri? Ternyata perpustakaan nasional kita dengan 27 lantai dan tiga ruang bawah tanah merupakan perpustakaan nasional tertinggi di dunia. Wow… keren, ya, Sahabat. Di lobi utama gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Jakarta terdapat rak buku yang tingginya mencapai langit-langit. Sedangkan di lantai duanya terdapat puluhan komputer, lengkap dengan mesin pencetak nomor antrian.

Lengkapnya Perpustakaan Nasional

Ruang baca ramah anak, lansia dan disabilitas ada di lantai tujuh. Di sini koleksi buku anak sangat lengkap, mulai dari ensiklopedia bertema bahasa hingga agama. Banyak buku yang dilengkapi dengan ilustrasi gambar yang lucu. Apalagi, ruangan dipenuhi mainan dan boneka. Lantainya juga di desain empuk, sehingga anak-anak yang terjatuh tidak akan terluka. Di lantai yang sama juga terdapat ruang layanan lansia dan disabilitas. Ada koleksi buku huruf braille dan komputer khusus bagi disabilitas. Ruangan ini dilengkapi dengan ubin pemandu dan hand-rail untuk memudahkan pengunjung disabilitas mencari dan menikmati buku. Bila Sahabat lapar, jangan khawatir, di lantai ini juga tersedia kantin dan untuk beribadah, ada musholla di lantai enam.

Selain koleksi buku, Perpusnas juga memiliki koleksi audiovisual, foto, peta dan lukisan yang dapat dilihat pengunjung. Tak jarang juga ada pameran berkala. Ada pula koleksi buku-buku langka. Di lantai 12 adalah ruang baca yang sangat luas. Banyak sofa empuk berwarna-warni, kursi serta meja kerja yang masing-masing dilengkapi kabel internet. Di lantai 21 dan 22 seperti halnya perpustakaan di kampus, namun dengan desain interior yang minimalis. Sedangkan lantai 24 adalah tempat layanan koleksi budaya nusantara dan executive lounge.

Baca juga : 5 Gaya Speed Reading

Bagaimana Perpustakaan di Negara Lain?

Nah, Malaysia, Korea Selatan dan Indonesia mewakili perpustakaan dari benua Asia, masih banyak lagi sebenarnya. Ada Qatar National Library yang memiliki 800.000 buku dan terus bertambah. Beda lagi dengan Perpustakaan Beitou di Taiwan yang bahan bangunannya seluruhnya terbuat dari bahan yang dapat di daur ulang, mereka mengusung konsep ramah lingkungan. Dan perpustakaan Neagari di Jepang yang mengusung konsep learnng center, yang tidak hanya berisi koleksi buku tapi juga fasilitas publik yang menarik untuk dikunjungi.

Penasaran dengan perpustakaan di benua lain? Yuk kita baca bukunya dan menikmati berkelana keliling perpustakaan di berbagai belahan dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *