[ Cerbung] Nenek, Maafkan Nina (Bagian 2)
Tagged Tags:

Rasa Sayang Nenek Nina

“Jadi itu masalahnya?”tanya Bu Guru.

“Iya, Bu, sebenarnya Nina juga sangat sayang sama Nenek. Nina hanya tidak suka diatur-atur seperti anak kecil. Nina kan sudah kelas tiga. Minum dingin tidak boleh, nanti batuk. Jajan tidak boleh sembarangan, tidak boleh pakai pewarna buatan, duuh, Nina jadi be te kalau diatur terus. Nina jadi malas pulang ke rumah, sore saja pulangnya. Sampai rumah langsung mandi dan tidur. Jadi tidak ketemu Nenek. Tidak mendengar omelannya.”

Bu Guru menarik tangan Nina dan menggenggamnya erat.

“Nina sayang, Bu Guru sangat mengerti apa yang Nina rasakan saat ini. Begitulah cara Nenek mengungkapkan rasa sayangnya. Nina harus bersyukur punya Nenek yang penuh perhatian dan menyayangi cucunya melebihi apa pun. Jujur, Bu Guru iri sama Nina. Bu Guru ingin sekali punya Nenek dan merasakan pelukannya, kecupannya, belaiannya, dan semua perhatiaannya seperti yang Nenek berikan pada Nina.”

“Sejak kecil Bu Guru sudah tidak punya Nenek dan di luar sana pasti banyak juga yang tidak merasakan keberuntungan seperti Nina. Mempunyai Nenek yang sangat baik.”

“Apakah Nenek pernah memarahi atau berkata keras pada Nina? Pasti jawabnya tidak. Justru Nenek lebih banyak khawatir jika Nina terlambat pulang sekolah atau terlambat makan. Sekarang Nina harus cepat pulang, ini sudah terlambat setengah jam. Pasti Nenek sudah cemas menunggu Nina.”

Nina memandang wajah Bu Guru, apa yang dikatakan semuanya memang benar. Nina tertunduk malu, mengingat keegoisannya selama ini.

“Iya, Bu Guru. Nina akan segera pulang. Terima kasih Bu,”kata Nina sambil mencium tangan Bu Guru lembut.

“Hati- hati di jalan, salam untuk Nenek,”kata Bu Guru sambil mengedipkan matanya.

“Siap, Bu Guru.”

Nina segera ke luar kelas dan bergegas menuju gerbang sekolah. Langkahnya terhenti saat mendengar suara teman- temannya.

Belajar dari Sarah

 

“Nina, ikut ke rumah Sarah yuk, kita mau nenggokin Neneknya yang sakit,”ajak Lena dan Putri.

“Cuma sebentar, rumahnya juga hanya seratus meter dari sini. Ayooolah, kita sudah nungguin kamu dari tadi.”

Nina merasa ragu, tetapi tidak tega melihat kedua temannya yang sudah menunggunya. Nina menggangguk tanda setuju. Kemudian berjalan menuju rumah Sarah sambil bercanda.

“Assalamualaikum, Sarah!”

“Waalaikumussalam wr wb, ini teman-teman Sarah ya, ayoo silakan masuk,” kata Ibu Sarah ramah.

“Terima kasih,Bu. Sarahnya ada, Bu?”tanya Putri.

“Ada, Sarah lagi nungguin Neneknya yang sakit di kamar. Masuk saja.”

Ibu Sarah mengantar Nina, Putri, dan Lena ke kamar Nenek. Nina melihat Nenek Sarah terbaring di tempat tidur, wajahnya terlihat pucat. Sarah duduk di samping sambil memijit-mijit tangannya. Sarah terlihat sangat menyayangi Neneknya. Mata Nina mulai mengembun, tiba- tiba saja Nina teringat Neneknya dan ingin segera pulang.

Bersambung.

 

#JoeraganArtikel

#EventCernak

#Day02

Editor: Purwani Wijayanti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *