Kenapa Kita Harus Berbagi?

Anak-anak Dapat Rizki

“Assalamualaikum.”

Terdengar salam serempak dari arah pintu depan. Ternyata itu suara Abdan, Aisyah, Yasmin, Salman, dan Khalid.

“Eh, dari mana kalian?” tanya Ummi.

“Kami dari rumah Pak Deni, Ummi,” jawab Aisyah yang terlihat gembira.

“Coba tebak, Ummi, kita dapat apa?” kata Abdan.

“Wah, dapat apa, ya?” kata Ummi yang tampak bingung.

“Kita dapat uang, lo, Mi. Jumlahnya pun banyak. Setiap anak dapat 100 ribu,” jelas Yasmin lebih lanjut.

“Jadi, tadi itu Pak Deni bagi-bagi uang di acara syukurannya, Umm,” kata Salman tak mau ketinggalan untuk bicara.

“Alhamdulillah, anak-anak dapat rejeki, ya. Jangan lupa untuk mengucap hamdallah ya, Sayang,” kata Ummi sambil menggendong Khalid yang mulai tampak ngantuk.

“Yeaay … yeaay dapet uang, ” ucap girang Aisyah.

“Aku mau beli jajan yang buanyak. Beli es krim, bakso, permen, pokoknya yang enak-enak, ” Abdan tak kalah hebohnya.

Ummi yang melihat kehebohan duo A alias Abdan dan Aisyah segera mendekat setelah meletakkan Khalid yang sudah tertidur pulas.

“Boleh, ya, uangnya buat jajan tapi tidak semuanya. Sisakan sebagian untuk ditabung dan jangan lupa kita belajar untuk berbagi, ” ucap Ummi memberi nasehat.

“Ini ‘kan uangku, Mi. Masak harus dikasihkan ke orang lain, nanti jadi sedikit, dong? ” keluh Aisyah.

“Iya, nanti aku jadi enggak bisa jajan banyak, ” protes Abdan nggak mau kalah.

Mengapa Kita Harus Berbagi?

Melihat Si duo A terlihat berat untuk menyisihkan sebagian uangnya, Ummi kemudian mendekat dan berkata,

” Hari ini kalian gembira karena dapat rejeki. Tahukah kalian kalau rejeki itu adalah titipan Allah? Ada hak orang lain di dalamnya. Jadi, kita harus berbagi kebahagiaan juga dengan orang lain.”

“Oh, begitu, ya, Ummi, ” ucap Abdan.

“Iya, Sayang. Berbagi itu salah satu amal saleh yang diajarkan dalam Islam. Berbagi itu enggak harus banyak dan bisa semampu kita. Pasti mau dong dapat pahala?” kata Ummi sambil tersenyum.

“Mau banget, Ummi, ” jawab Abdan.

“Nah, Ummi punya ide nih, bagaimana kalau kita berbagi makanan saja. Nanti kita kirimkan ke rumah Om Yudi temannya Abi. Anaknya ‘kan banyak. Nanti kita juga sekalian beli untuk makan siang, ” usul Ummi.

“Wah, setuju sekali. Kita beli ayam goreng kriuk saja, ya, Ummi,” timpal Abdan bersemangat.

“Kalo urusan makan mah cepet Mas Abdan itu. Pantes badannya jadi gembul gitu, ” ucap Aisyah sambil nyengir.

“Boleh, Abdan. Jadi sekarang kumpulkan uangnya ya yang mau buat beli makanan. Kita minta tolong Abi nanti untuk membeli dan mengantarkannya, ” Ummi memberi komando.

“Siap, Ummi. Aku ikut Abi, ah, biar bisa pilih ayam gorengnya, ” ucap Abdan.

“Boleh, nanti Abdan bisa bantu juga bawakan makanannya, ” Ummi menyetujui.

“Aku ikut juga, dong, ” kata Aisyah.

“Huuuh … sukanya kok ngikutin terus, ” gerutu Abdan yang terlihat tak terlalu suka.

“Sudah, ya, enggak usah ribut. Yuk, sekarang ajak Abi untuk berangkat beli makanan biar nggak kesiangan, ” Ummi melerai keduanya.

Aisyah dan Abdan bersama Abi kemudian pergi membeli makanan. Ummi pun senang bisa mengajarkan anak-anaknya untuk bisa berbagi buat sesama.

Penulis : Fitri agustin

Editor : Purwani Wijayanti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *