Sejarah Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Latar belakang pertempuran Surabaya

yang melatarbelakangi terjadinya diawali dengan datangnya pasukan sekutu pada tanggal 25 Oktober 1945 yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies) di Tanjung Perak Surabaya yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby.

Tujuan awal kedatangannya adalah untuk mengamankan tawanan perang, melucuti senjata para tentara Jepang serta menciptakan ketertiban. Namun, mereka tidak disambut baik oleh masyarakat Surabaya. Hal ini menyebabkan adanya kontak senjata antara rakyat Indonesia di Surabaya, yang kemudian menewaskan Brigjen Mallaby. Tewasnya Mallaby itu kemudian membuat militer Inggris geram dan mengirimkan pasukan dalam jumlah besar ke Surabaya.

Lalu pada tanggal 9 November 1945 mereka mengeluarkan ultimatum yang ditunjukkan kepada rakyat Surabaya. Ultimatum tersebut berisi perintah agar rakyat Indonesia menyerahkan seluruh senjata rampasan Jepang dan menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat (G. Moedjanto dalam Indonesia Abad ke-20, 1998). Apabila ultimatum tersebut tidak dipenuhi, maka Inggris akan menyerang Kota Surabaya dari udara, darat, dan laut.

 

Bagaimana Catatan Sejarah Pertempuran Surabaya Bermula

sejarah pertempuran surabaya 10 November 1945

Ancaman untuk menyerah itu kemudian membuat rakyat Surabaya marah dan menolak untuk tunduk kepada Inggris. Selain itu, sekutu melakukan tindakan di luar tujuan awal mereka. Dimana pasukan sekutu yang kebanyakan pasukan Inggris tersebut pergi menyerbu penjara di Surabaya dalam upaya membebaskan tawanan pasukan sekutu lainnya yang ditahan di Indonesia. Para pasukan sekutu juga berusaha untuk mengambil alih serta menduduki berbagai tempat vital yang ada di Surabaya.

Sejarah Pertempuran Surabaya. Pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945.

Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 9 November 1945 yang meminta Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI, serta administrasi NICA, ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, juga udara. Apabila orang-orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.

 

Bersatunya Pemuda Indonesia Mengukir Sejarah Pertempuran Surabaya

Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan. Namun ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.

Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit. Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1600 orang prajurit Inggris tewas, hilang, dan luka-luka serta puluhan alat.

 

Penulis : Herni Kurnia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *