Timun Mas, Cerita Rakyat yang Mulai Dilupakan

Dikisahkan dahulu kala di Jawa Tengah, ada seorang janda tua yang menginginkan seorang anak. Janda tua itu bernama mbok Rondo seorang pekerja pencari kayu di hutan.

Suatu hari setelah mengumpulkan kayu di hutan, mbok Rondo berkeluh-kesah, berandai-andai jika dia memiliki anak maka hidupnya tidak susah dan ada yang membantu pekerjaannya. Tiba-tiba bumi bergetar di depan mbok Rondo berdiri seorang Raksasa Besar, yang membuat mbok Rondo ketakutan. Raksasa tersebut berkata “Hai apakah kamu menginginkan anak? Aku bisa mengabulkan keinginanmu itu.”

 

Perjanjian Mbok Rondo dengan Raksasa

Si Mbok bisa punya anak dengan syarat kalau anaknya sudah berumur 16 tahun, harus diserahkan kepada raksasa tersebut untuk dijadikan santapannya. Karena si mbok ingin punya anak maka dia menyetujuinya.

Raksasa tersebut memberi biji mentimun kepada di Mbok untuk ditanam di depan rumahnya. Setiap hari si mbok menyirami biji timun tersebut, yang pada akhirnya bin ajaib tanaman timun tersebut berbuah lebat.

Di antara buah timun tersebut ada satu timun yg besar dan berwarna kekuningan dan berkilau seperti emas. Buah tersebut akhirnya dipetik mbok Rondo dan dibawa pulang.

Sesampai di rumah si mbok membelah timun tersebut dan ternyata isinya seorang bayi perempuan yang cantik. Si mbok sangat senang dan kegirangan. Mereka hidup bahagia.

Setelah usia gadis tersebut 16 tahun, raksasa menagih janji kepada di mbok untuk mengambil anak tersebut dan di santapnya. Akan tetapi si Mbok tak rela anaknya diberikan kepada raksasa.

Pada malam hari sebelum raksasa datang, si mbok yang sedang tidur, ada suara gaib yang menyuruhnya untuk meminta bantuan kepada seorang pertapa di Bukit Gundul.

 

Perjuangan Timun Mas Melarikan Diri dari Raksasa

Keesokan harinya si mbok pergi ke Bukit Gundul dan bertemu dengan pertapa tersebut serta diberi bungkusan kecil yang berisi biji timun, jarum, garam, dan terasi. Meski heran si mbok menerima dengan heran dan pulang.

Setelah itu, raksasa datang lagi menagih janji untuk membawa Timun Mas. Si Mbok pasrah dan menyuruh anaknya untuk lari lewat belakang dan membawa bungkusan dari pertapa.

Raksasa sangat marah dan mengejar Timun Mas dengan cepat. Tapi Timun Mas melemparkan biji timun. Ajaibnya mentimun tersebut langsung tumbuh dengan lebat, raksasa tertawa dan memakan timun-timun tersebut. Setelah itu berlari lagi mengejar Timun Mas.

Timun mas lalu mengambil jarum dan menaburkannya ke tanah, seketika berubah menjadi hutan bambu akan tetapi raksasa dapat melewatinya.
Timun Mas sangat ketakutan dan berlari terus lalu menebarkan garam ke arah raksasa seketika berubah menjadi lautan, sehingga raksasa kecebur ke laut tapi karena sakti dia bisa melewatinya.

Timun Mas semakin khawatir, sebab raksasa masih bisa mengejarnya, lalu dia ingat barang terakhir yaitu terasi, dia lemparkan terasi tersebut ke arah raksasa yang berubah menjadi lautan lumpur dan menenggelamkannya. Akhirnya raksasa tersebut tertelan lumpur panas dan mati.

Timun Mas pulang ke rumah dengan selamat dan bertemu dengan mbok Rondo lagi, serta berkumpul dan bahagia. Pesan dari cerita ini, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah Swt sudah berkehendak, maka bersabarlah kita untuk memperolehnya.

 

#day9
#kelasmenulisdarinol
#nurulamanahpublishing
#forumliterasijawabarat
#folijab
#seritarakyat
#legendarakyat
#fabel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *