Donat Fatma

Donat Fatma? Ini kali kedua Fatma membantu Bunda membuat donat. Donat buatan Bunda selalu enak dan imut hiasannya. Fatma belajar membuat donat mulai dari menimbang bahan-bahannya hingga mengaduk sampai kalis. Pekerjaan selebihnya masih diselesaikan Bunda. Fatma hanya membantu sedikit saat memberi bermacam-macam taburan di atas donat-donat yang empuk dan beraroma lezat itu.

Akhir minggu ini, ada acara di rumah Fatma. Ia berencana membuat donat untuk suguhan. Kali ini, Fatma bersikeras tidak mau dibantu. Bunda hanya mengawasi, berjaga-jaga bila ada keadaan darurat. Fatma sudah memakai celemek bergambar Hello Kitty kesayangannya. Semua bahan dan peralatan sudah siap di meja dapur. Cokelat batang pun sudah dipotong-potong, siap dilelehkan. Keju untuk hiasan juga tampak sudah diparut.

Begini Cara Membuat Donat Fatma

Fatma berhasil membuat adonan donat. Campuran tepung terigu, gula, telur, dan susu cair itu sudah mengembang dengan sempurna. Kini, Fatma sedang menggulungnya untuk dibentuk bulat-bulat. Beberapa menit kemudian, Fatma sudah mulai menggoreng donat-donatnya. Perasaannya bangga dan puas melihat semua donat itu mengembang dan menjadi kecokelatan setelah selesai digoreng.

Fatma baru menggoreng setengah donatnya ketika tamu yang ditunggu sudah mulai berdatangan. Tamu yang pertama datang tidak lain adalah paman, bibi, beserta ketiga sepupunya.

“Wah, Fat jadi koki! Keren banget! Aku mau donatnya, dong!” komentar Caca.
“Sini, aku bantu kasih hiasan,” ujar Weni sambil meraih panci cokelat leleh ke dekat piring berisi donat.
“Wah, enggak pake taburan aja udah enak! Fat, kamu pinter buat donat! Nanti lulus sekolah buat toko donat aja!” puji Nasrul sambil menggigit satu donat buatan Fatma.
“Acuy, kamu ngapain?” jerit Fatma. Dia langsung berhenti menggoreng donat.

Nasrul bingung melihat Fatma marah padanya.
“Cuma makan donat kamu, kenapa?” jawabnya polos.
“Donatnya belum boleh dimakan! Itu buat suguhan! Enggak ada yang aku izinkan ngambil donat duluan!” ujar Fatma galak.

Ketiga sepupunya mematung kaget. Nasrul menelan kunyahan donat dengan terpaksa. Dia merasa bersalah tadi mengambil donat buatan Fatma tanpa izin. Setelah itu, mereka jadi terdiam, takut membuat Fatma lebih marah lagi.

Fatma menghias donatnya dengan berbagai topping dalam diam. Perasaan bangga dan puas tadi seperti menguap, hilang entah ke mana.

Dua piring besar donat yang cantik siap dihidangkan. Weni dan Fatma membawanya ke ruang tamu. Paman dan bibinya langsung memuji donat Fatma yang cantik dan menggugah selera.
Om Sur langsung mengambil satu sebelum Fatma meletakkannya di meja. Ketiga sepupu Fatma melotot tegang, mereka khawatir Fatma marah dan ngomel-ngomel lagi.

“Wah, ini donat juara, Fat! Enak, enggak terlalu manis dan empuk sekali! Fat pinter, nih! Om minta satu lagi, ya!”

“Kenapa kalian tegang begitu?” tanya Bunda saat melihat Nasrul berdiri kaku di belakang Fatma dan Caca yang melotot sambil menggeleng-gelengkan kepala. Weni pun berhenti di dekat meja, tanpa meletakkan piring donat itu di atas meja.

“Mmm, enggak apa-apa, Bun. Yuk, donatnya dimakan. Kalau kata Om Sur ini enak, Fat bisa buat lagi nanti,”

Barulah ketiga sepupu Fatma menghela napas lega. Malu-malu, mereka mulai mengambil donat buatan Fatma dan menggigitnya dengan nikmat.

“Cuy, maaf, ya, aku tadi marah. Aku baru sadar, kalau buat makanan, pujiannya, ya, dimakan sampai habis.” Fatma tersenyum malu.

#JoeraganArtikel
#eventcernak
#day1

Editor : Sayidah Rohmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *