Momo Sakit Perut Oleh Atik Dewi Minggu pagi udara sangat dingin. Sang mentari masih belum nampak. Namun suasana di tepi sungai sudah sangat ramai, semua...
Read More >>[ Cerpen ] Milda Anak yang Baik Hati
Milda Anak yang Baik Hati Teman-teman Milda berlarian menghampiri Riri. Setiap istirahat mereka pasti saling berebut untuk mendapat perhatian Riri. Entah kenapa Riri sangat...
Read More >>[ Cerpen ] Tetangga yang Sombong
Sombong Banget Tetangga Barukuku Ini Namanya Budi. Ia sudah SMP, sehingga nampaknya enggan bermain dengan anak kecil sepertiku yang masih kelas 1 SD. Apalagi temannya...
Read More >>[Cerpen] Warung Bibi Rumi
Warung Bibi Rumi Oleh : Wien Purwandini Naura dan Bunda baru saja selesai salat asar. Setelah mencium tangan Bunda, Naura membantunya melipat sajadah. “Wah,...
Read More >>[Cerpen] Hujan dan Doa Aisyah
Hujan dan Doa Aisyah Oleh : Wien Purwandini Aisyah memandang hujan yang turun tiba-tiba. Hatinya sedih karena hujan akan membuat rencana pergi ke rumah Nenek...
Read More >>[Cerpen] Rumah Boneka Ais
Sebuah toko mainan di dekat rumah Ais selalu ramai dikunjungi pembeli. Lokasinya strategis, berada di pinggir jalan, dan di antara beberapa taman kanak-kanak dan...
Read More >>[Cerpen] Anik dan Si Adik Kembar
Anik sering tertawa geli melihat kelakuan adik kembarnya, Yusuf dan Yunus. Mereka begitu mirip sehingga ibu mereka pun kadang-kadang keliru. Pernah pada suatu waktu, selesai...
Read More >>[Cerpen] Memuliakan Tamu
Telepon dari Om Ari Tring … Tring … Tring … Handphone Ayah berbunyi pertanda ada panggilan masuk. Gegas Ayah langsung mengangkatnya. “Assalamu’alaikum, Bang. Kami boleh...
Read More >>[Cerpen] Hujan Lagi, Hujan Lagi
Langit sudah mulai gelap, pertanda hujan akan turun lagi, padahal baru pukul 3 sore. “Kemarin sudah hujan, kenapa hari ini hujan lagi, bunda”, ujar...
Read More >>[Cerpen] NYEKER
Sore itu, setelah selesai mandi Firnas bergegas mencari Mama yang sedang berada di dapur. “Ma, Firnas main ke lapangan ya,”kata Firnas pamit sambil cium tangan...
Read More >>