[Cerpen] Biasakan Izin Dulu, Nak!

Di mana krayonku, ya

Sedari siang, Rizka bolak balik mencari krayonnya. Mulai dari meja belajar, tas, rak buku, hingga kolong meja. Namun tak kunjung dia temukan.
“Umi … Lihat krayonku tidak?” tanya Rizka.
“Tidak, Sayang. Sebelumnya Rizka menyimpannya di mana?” Umi yang sedang sibuk menyiapkan makan malam, terjeda sejenak.
“Seingatku, aku simpan di meja belajar, Umi. Rencananya siang tadi mau aku pakai buat mengerjakan tugas karena besok harus dikumpulkan” jelas Rizka.
“Em … Umi bantu, ya?” tawar Umi.
“Alhamdulillah. Terima kasih Umi membantu Rizka,” jawab Rizka sambil tersenyum.

Umi Membantu Rizka

Tidak hanya di kamar Rizka saja, Umi mencoba mencari di setiap sudut rumah. Meja dan kursi sengaja Umi geser. Hingga hampir menjelang magrib, krayon itu belum ditemukan.
“Kok, tidak ada, ya?” Umi bermonolog sendiri.
“Umi, sudah temukan krayonku?” Rizka yang baru keluar dari kamar mandi langsung menghampiri Umi.
“Belum, Sayang. Kalau sampai magrib tidak ketemu juga, nanti beli lagi aja tidak apa-apa. Biar kamu bisa mengerjakan tugasnya,” jelas Umi.
“Iya, Umi,” Rizka mengangguk.

Izin dulu, ya

 

Mereka pun beristirahat di kursi ruang tamu.
“Nduk, kok dari tadi Umi tidak melihat Hanum, ya?” tanya Umi sambil mengibaskan tangannya.
“Hanum ke rumah Tante Mona. Tadi sudah izin ke Rizka. Maaf, ya, Umi. Rizka lupa bilang ke Umi. Fokus cari krayon dari tadi,” jawab Rizka.
“Iya, tidak apa-apa. Semoga Hanum segera pulang, ya. Soalnya sebentar lagi mau magrib” sambung Umi.
Tak berselang lama, pintu rumah terdengar ada yang mengetuk.
Tok … Tok … Tok ….
“Assalamualaikum,” ucap Hanum sambil membuka pintu.
“Waalaikumusalam. Alhamdulillah, kamu pulang juga, Sayang. Oh iya, Umi mau tanya. Kamu lihat krayonnya Kak Rizka?” tanya Umi.
Mendengar pertanyaan Umi, seketika Hanum langsung tersenyum, memamerkan gigi susunya.
“Ini krayonya kak Rizka. Maaf, tadi Hanum bawa ke rumah Tante Mona. Hanum diajak Lisa mewarnai bersama,”
Umi dan Rizka yang mendengarkan penjelasan Hanum menggelengkan kepala sambil mengelus dada.
“Hanum, lain kali kalau mau pinjam jangan lupa minta izin dulu, ya. Dari tadi kak Rizka dan Umi cari-cari lo,” tegas Umi.
“Iya, Umi maaf. Maafin aku ya kak Rizka. Aku tadi tidak bilang pinjam krayonnya kak Rizka,” sesal Hanum sambil mengulurkan tangan kanannya ke arah Rizka.
“Iya, Kak Rizka maafin, kok,” balas Rizka. Rizka pun meraih tangan Hanum. Mereka bersalaman dan berpelukan.
“Sudah mau magrib, yuk, siap-siap salat magrib,” ajak Umi.
“Yuk,” sahut Rizka dan Hanum berbarengan.
Editor: Nonz Ati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *