[Kisah Sahabiyah] Al Khansa, Ibunda Para Ksatria

Tumadhar binti Amru bin Harits bin Syarid as Sulamiyah

Al Khansa’ adalah julukan yang diberikan kepada Tumadhar bintu Amru bin Harits bin Syarid as Sulamiyah. Beliau termasuk wanita yang masuk saat awal Rasul memulai dakwah Islam. Al Khansa artinya rusa kecil tetapi anggun dan lincah. Memang begitulah dia, bertubuh mungil dan gesit.

Pada masanya, Al Khansa’ adalah seorang penyair hebat yang teguh dan pemberani. Dia pandai membuat syair nan indah sejak masa jahiliyah (sebelum Islam).Pada zaman Rasulullah, syair dalam Islam dilantunkan untuk memuji Allah atau menyemangati perjuangan kaum muslimin di jalan Allah.

[Cerpen] Abi

 

Al Khansa’ punya empat anak laki-laki, yaitu Yazid, Mu’awiyah, ‘Amr dan ‘Amrah. Dia mendidik mereka dalam didikan Islam yang taat sehingga tumbuh menjadi mujahid yang menegakkan panji Islam.

Dia berpesan kepada anak-anaknya, “Wahai anak-anaku! Sesungguhnya kalian memeluk agama ini tanpa paksaan dan berhijrah dengan kehendak sendiri. Berangkatlah kalian semua dan bertempurlah hingga kalian menjadi syahid. ”

Pesan dalam bentuk syair itu dilantunkan oleh Al Khansa’ saat mengetahui keempat anaknya terlibat dalam perdebatan. Mereka bukan berdebat soal sepele, tetapi berebut menjadi sukarelawan perang.

Akhirnya, keempat anak itu berangkat ke medan perang, tak perlu menjaga ibu mereka. Al Khansa’ ikut dalam barisan para muslimah yang menyediaakan obat-obatan dan makanan.



 Gugurnya Keempat Putra Al Khansa

 

Saar perang meletus, pasukan Islam yang berjumlah 40.000 orang harus menghadapi pasukan Persia yang berjumlah 130.000 orang. Namun, atas izin Allah, kaum muslimin berhasil memenangkan peperangan. Sejumlah 7000 dari pasukan Islam , termasuk keempat putra Al Khansa’ gugur sebagai syuhada.

“Alhamdulillah, Allah telah memuliakanku dengan syahidnya anak-anakku di medan perang. Semoga Allah segera menjemputku dan mempertemukan aku dengan mereka dalam naungan rahmat-Nya,” senandung Al Khansa’.

Al Khansa tak larut dalam kesedihan karena keempat putranya syahid. Dia malah menyenandungkan syair yang menunjukkan ketegarannya sebagai seorang mujahidah.

Ketegaran Al Khansa’ menghadapi kematian keempat putranya tercatat dengan tinta emas. Dia memang sosok mujahidah sejati yang pemberani dan kuat.

Al Khansa’ juga dikenal sebagai perempuan ahli bahasa dan sastra yang hebat sepanjang sejarah Arab. Dia pandai membuat syair elegi (pujian) untuk menyemangati para pejuang mujahid di Medan perang.

 

Editor Saheeda Nor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *